Minggu, 20 Maret 2016

KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL



KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Klasifikasi akuntansi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda – beda. Tujuan dari klasifikasi akuntansi itu sendiri pun adalah untuk mengkelompokan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi akuntansi mengungkapkan struktur dasar dimana – mana anggota – anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok – kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi lebih baik. 

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara : (a) pertimbangan dan (b) secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung kepada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia. Ada empat perkembangan terhadap akuntansi : 

(a) Berdasarkan pendekatan makro ekonomi, praktek akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan umumnhya mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.

(b) Berdasarkan pendakatan mikro ekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip – prinsip mikro ekonomi. Tujuanya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
 
(c) Berdasarkan pendekatan independen, akuntansi berasal dari praktek bisnis, dengan dasar dan pertimbangan, dan perlahan – lahan dan coba – coba, kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan cabang keilmuan seperti ekonomi.

(d) Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandari dan digunakan sebagai alat untuk kendali oleh pemerintahan pusat. Keseragaman dalam pengukuran,pengungkapan dan penyajian akan memudahkan perancangan pemerinta, otorisasi pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. 

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan sistem hukum suatu Negara, pandangan ini telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 25 tahun. :
(a) Akuntansi dalam Negara – Negara hukum umum memiliki karakter  berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan akuntansi pajak. Pasar saham mendominasi sumber – sumber keuangan dan pelaporan investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai Anglo–Saxon.

(b) Akuntansi dalam Negara – Negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistic, tidak memberikan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keunganan dan pelaporan keuangan ditunjukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini juga disebut continental. Pemberian akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelola perusahaan dalam Negara hukum dan hukum kode. 

Klasifikasi yang didasarkan pada sistem praktik, banyak perbedaan antara akuntansi tingkat nasional menjadi semakin hilang. Beberapa alasan terhadap hal ini :

(a) Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia. Sifatnya akan menjadi makin global, sehingga mengharuskan adanya standar laporan keuangan perusahaan yang diakui secara mendunia. 

(b) Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestic lokal, sedangakan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi, dan berisi pengungkapan yang ditunjukan kepada investor internasional.

(c) Beberapa Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus jerman dan jepang, mangalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintgah kepada kelompok sektor swasta yang professional dan independen. 


Klasifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar persis kepatuhan hukum yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :
(a) Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum).
 
(b) Sewa guna usaha yang memiliki subtansi pembelian aktiva tetap diperlukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).

(c) Pensiun dengan biaya yang akrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).

Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Penyajian wajar dan subtansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan ciri utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana makro ekonomi pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif memastikan bahwa jumlah yang hati – hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di Negara – Negara hukum kode dimana laporan konsilidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsilidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk memenuhi ketentuan hukum.

          Integerasi pasar modal didunia akan menjadi pengaruh yang paling signifikan yang membentuk perkembangan akuntansi dimasa depan. Perkembangan ini merupakan alasan dibalik tren yang mengarah pada akuntansi penyajian wajar, setidaknya untuk pelaporan konsolidasi. Perkembangan ini juga merupakan pendorong utama aktifitas Dewan Standar Akuntansi Internasional dan Keputusan Uni Eropa atas “IFRS 2005” dan ini merupakan jawaban mengapa analisis laporan keuangan semakin bersifat global.

Minggu, 03 Januari 2016

TUGAS KSIA SISTEM PENGELUARAN KAS

Nama kelompok:  M.A.Fayyat Afifi
                                 Tari Aprilia
                                 Aprilianing Tyas
                                 Putri Ayu Lestari
Kelas                     : 4EB03

Selasa, 20 Oktober 2015

TEORI ETIKA PROFESI

TEORI ETIKA PROFESI
            Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menilai apakah tindakan – tindakan yang dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

PENGERTIAN ETIKA
            Hidup didunia ini dalam suatu lingkup seperti bermasyarakat, bernegara perlu suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia menyesuaikan diri dilingkungannya masing – masing atau bergaul dengan lingkungannya. Menurut para ahli etika adalah aturan, prilaku, adat kebiasan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar mana yang buruk.
            Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia, dalam hal lain etika dalam kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan, apalagi dengan perkembangan sosial ekonomi budaya dan teknologi yang perkembangannya semakin pesat yang mendorong gejala – gejala moral yang fenomenal.
            Dalam dunia bisnis/professional, etika merupakan prinsip – prinsip moralitas yang mengatur dan menjadi pedoman bagi para pelaku bisnis/profesi. Mengingat begitu pentingnya etika, hampir semua profesi yang ada saat ini memerlukan kode etika profesi yang dituankan ke dalam bentuk peraturan tertulis, tentu saja memiliki sanksi sebagaimana peraturan lainnya bagi pelaku yang dianggap melanggarnya.

MACAM – MACAM ETIKA
ETIKA DESKRIPTIF, etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

ETIKA NORMATIF, etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normative member norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi – kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori – teori etika dan prinsip – prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori – teori.

ETIKA KHUSUS, merupakan prinsip – prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus. Penerapan ini berwujud pada bagaimana seseorang mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang seseorang lakukan, yang didasari oleh cara, teori, prinsip – prinsip modal dasar. Namum penerapan itu juga dapat berwujud pada bagaimana seseorang menilai prilaku dirinya masing – masing dan menilai orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

ETIKA KHUSUS dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
2.      Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola prilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Dan etika sosial memiliki beberapa macam didalamnya, seperti :
a.      sikap terhadap sesame
b.      etika keluarga
c.       etika profesi
d.      etika politik
e.       etika lingkungan
f.       etika ideology.

ETIKA PROFESI
            Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesi adalah seseorang yang melakukan suatu pekerjaan dalam hidupnya yang menggunakan waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian. Seseoramg yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menuntut keahlian, sementara orang lain melakukannya hanya sekedar hobby.

CIRI – CIRI PROFESI
            Profesi memerlukan pengetahuan khusus sesuai dengan profesi yang seseorang jalani atau lakukan, adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi dalam melakukan profesi, selain itu profesi juga mengabdi pada kepentingan masyarakat tidak hanya untuk dirinya sendri, profesi juga memerlukan izin khusus agar bisa menjalakan profesi tersebut, kaum professional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

PRINSIP – PRINSIP ETIKA PROFESI
A.    Tanggung jawab : terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya, terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya
B.     Keadilan
C.    Otonomi

SISTEM PENILAIAN ETIKA
            Titik berat penilaian etika sebagai perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila, perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuh dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa dari semasih berupa angan – angan, cita – cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.

TIGA TINGKAT PENILAIAN PERBUATAN
Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat.
Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.

PENTINGNYA ETIKA PROFESI
            Etika kemudian adirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip – prinsip moral yang ada pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika – rasional umum dinilai menyimpang etik. Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan diri masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya


                               2. http://core.ac.uk/download/pdf/11075739.pdf/
                               3. http://google.com/etika-profesi-ciri-ciri/



Selasa, 19 Mei 2015

THE HURICANNE (conditional sentences story)

THE HURRICANE

Fannie’s neighbourhood was  destroyed by a hurricane. If Fannie had known about the dangers, she would have left the city. If the government had warned the citizens, then many people wouldn’t have been trapped in their houses by floodwaters. If the government had listened to the warnings of environmentalists, the city could have taken more precautions. If there had been better planning, the damage wouldn’t have been so severe. If Fannie had been warned she could have gathered emergency supplies of food and water. If the government had provided buses and transportation then everyone could have evacuated the area. 
sumber  ; http://www2.estrellamountain.edu/faculty/stonebrink/ESL040/3rdconditional.pdf

Conditional sentences type 1,2,3

Conditional Sentences Type 1
Conditional Sentences Type 1 adalah conditional yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud dimasa depan karena condition-nya realistic untuk dipenuhi. Dalam Konteks type 1 ini, kita akan berbicara mengenai masa depan. Membicarakan pengandaian masa depan memang sering dilakukan.
Beberapa contoh conditional sentences type 1
1.      Struktur : if + simple present tense + subject + will + verb
Jika
Kondisi
Hasil

present simple
Will + base verb
if
I see Tyas
I will call him
if
it rains tommorow
will you stay in my house ?
if
Tyas not sick tommorow
I will invite her to my birthday party


           


2.      Struktur : will + base verb + if + simple present tense
Hasil
Jika
Kondisi
Will + base verb

Present simple
I will call Tyas
if
I see her
Will you stay in my house
if
it rains tommorow
I will invite Tyas to my party birthday
if
She not sick tommorow


Conditional Sentences Type 2

               Second Conditional sentences adalah  conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi dimasa sekarang (present unreal situation) atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan (unlikely to happen).
               Conditional sentence type 2 digunakan untuk menyatakan peristiwa yang tidak mungkin terjadi karena syaratnya tidak mungkin terpenuhi. Kalimat ini digunakan untuk membicarakan fakta yang bertolak belakang dengan masa sekarang.
RUMUS = If + past tense, would + verb I

Contoh:
1.      If I were you, I would be very angry. (Jika saya menjadi kamu, saya akan sangat marah.)

            Fact: I’m not you, so I’m not very angry. (Saya bukan kamu, sehingga saya tidak sangat marah.)

2.      If I were Superman, I would fly to the Moon.(Jika saya menjadi Superman, saya akan terbang ke Bulan.)

            Fact: I’m not Superman, so I don’t fly to the Moon. (Saya bukan Superman, sehingga saya tidak terbang ke Bulan.)

3.      If I married Anna, I would be very happy. (Jika saya menikahi Anna, saya akan sangat senang.)

            Fact: I don’t marry Anna, so I’m not very happy. (Saya tidak menikahi Anna, sehingga saya tidak sangat senang.)

Conditional sentences type 3

               Conditional sentence type 3 atau third conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.

RUMUS = if + condition, result/consequence
Contoh kalimat :

1.      If you had remembered to invite me, I would have attended your party ( Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir dipestamu )
2.      If I had given the interviewer really good answer, I might have got a higher position than you ( Jika saya member jawaban yang benar- benar bagus ke pewawancara, saya mungkin mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu)

               http://www.Belajarbahasainggrisonline.net/
               http://www.materibahasainggris.com/

                       
              

               

Rabu, 06 Mei 2015

Passive voice The Legend of Mt. Slamet and Ki Semar

The Legend of Slamet and Ki Semar
           
            A long time ago, Slamet Mountain was very high. It was so high that it could reach the sky. People heard that they could take the stars if they were on top of the mountain. But no one dared to go there.
The people were afraid that the gods in heaven would be angry if people took the stars. However, the beauty of the stars made some monkeys dared to go to the top of the mountain. Led by their king, they went there and took some stars. Then, the sky became dark at night. People were sad and the gods were angry!
Batara Guru was the leader of the gods. He held a meeting. He invited Batara Narada, Batara Brama, Batara Bayu, and others. Batara Narada had an idea how to stop the monkeys. They would ask Ki Semar to help them.
Ki Semar was actually one of the gods. He was even older than Batara Guru. But Ki Semar did not live in heaven. He lived on earth with his children, Gareng, Petruk, and Bagong. Ki Semar had a great supernatural power. He could cut the top of the mountain easily. But first, he wanted to give a lesson to the naughty monkeys. They had to be punished for stealing the stars. He then set a plan with his children to trap the monkeys.
Gareng then went to the top of the mountain. He had to attract the monkeys to go down by giving them some bananas. It worked! The monkeys followed Gareng.
After the monkeys left the top of the mountain, Ki Semar immediately cut the top of the mountain. He threw the biggest part to Cirebon. It became Ceremai Mountain and the small parts became small mountains, like Clirit Mountain, Tapak Mountain, and others.
After the monkeys left the mountain and followed Gareng, Petruk was ready with some hot water. He planned to pour the hot water over the monkeys. He waited and waited but the monkeys never came to him. He did not know that while the monkeys chased Gareng, they met a giant dragon. The monkeys will fight with the dragon. It was so terrible that both the monkeys and the dragon finally died.
Because of tired waiting for the monkeys, Petruk then left the place. He did not bring his hot water and left it there. People then named the place where Petruk left his hot water as Guci. It is about 50 kilometers from Tegal, Central Java. It is famous for its hot water.

1.       the beauty of the stars made some monkeys dared to go to the top of the mountain.
Kalimat diatas merupakan kalimat passive voice present tense
2.      Ki Semar was actually one of the gods.
Kalimat diatas merupakan kalimat passive voice simple past tense
3.      The monkeys will fight with the dragon

Kalimat diatas merupakan kalimat passive voice simple futute tense

Jumat, 10 April 2015

Passive Voice


Passive Voice

Passive voice adalah kalimat pasif yang didalamnya terdapat subjek dalam kalimat passive voice dikenai atas sebuah pekerjaan. Biasanya dibahasa Indonesia kalimat pasif diikuti oleh prefix.


Kalimat passive voice dalam bahasa Inggris tidak semudah kalimat aktif, kalimat passive tergantung kepada jenis tense yang dipakai. Kalimat passive voice merupakan bagian dari grammar yang sangat penting dipelajari. Mempelajari passive voice membantu dalam praktek conversation.

Rumus Passive Voice : TO BE + V3 , ada beberapa tenses dalam passive voice. 


TENSES Contoh subjek To Be/+Auxiliary Verb 3
Tunggal  Jamak  Tunggal  Jamak 
Simple Present I  They  am  are Washed
Simple Past  I  They  was  were  Crossed
Simple Future  I  They  will be  were being  Warned 



           Simple Present adalah suatu bentuk kata kerja untuk menyatakan fakta, kebiasaan, atau kejadian yang terjadi saat ini, terdiri dari kalimat statement (pernyataan), Negative (negatif), Interoggative (pertanyaan)
              
              Simple Past adalah suatu bentuk kata kerja yang menunjukan dimana suatu kejadian terjadi dimasa lampau.
             Simple Future adalah suatu bentuk kata kerja yang dimana suatu kejadian atau aksi terjadi dimasa depan
           
Contoh Kalimat :
·          
      Contoh Kalimat Simple Present

She always washes her face before going to bed.
(dia selalu mencuci mukanya sebelum tidur)


·         Contoh Kalimat Simple Past

She crossed over the bridge by motorcycle last night
(ia menyebrangi jembatan dengan sepeda motor kemarin malam)


·         Contoh Kalimat Simple Future
You will always be in my heart forever and ever. 
(kamu akan selalu ada di dalam hatiku selama-lamanya)
SUMBER :
http://www.materibahasainggris.com/passive-voice-kalimat-pasif-dalam-bahasa-inggris/
http://inggrisonline.com/pengertian-rumus-simple-future-tense-fungsi-dan-contoh-kalimat/